Pages

Subscribe:

Selasa, 19 Juni 2012

Pertamina Pastikan Pembangunan Kilang di Atas Lahan Sendiri


Gina Nur Maftuhah - Okezone
Selasa, 19 Juni 2012 16:12 wib
Ilustrasi. Foto: Corbis
Ilustrasi. Foto: Corbis
JAKARTA – PT Pertamina (persero) menegaskan, rencana pembangunan kilang bersama dengan investor akan dilaksanakan di atas lahan milik sendiri, sehingga tidak memerlukan pembebasan lahan baru.

Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun menanggapi semakin maraknya praktik spekulasi lahan yang telah meresahkan dan mengganggu masyarakat, Harun menyebut, itu akibat ulah spekulan harga tanah di Tuban maupun Balongan hingga menjadi tidak rasional karena kenaikannya berkali-lipat.

“Kami ingin menyampaikan pesan yang jelas kepada masyarakat dan juga para spekulan bahwa Pertamina tidak ada rencana melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan kilang. Kami akan melaksanakan proyek pembangunan kilang di atas lahan yang saat ini pengelolaannya dilakukan oleh Pertamina sendiri,” kata Harun dalam siaran pers, Selasa (19/6/2012)

Berdasarkan informasi, tambah Harun, harga tanah yang dispekulasikan akan dijadikan lokasi pembangunan kilang naik dari Rp65 ribu per meter persegi menjadi Rp3,6 juta per meter persegi.

“Kami juga tegaskan pembangunan dua kilang baru tidak harus berada di Jawa Timur atau Jawa Barat seperti rencana sebelumnya dan yang pasti lahan yang digunakan adalah lahan milik Pertamina sendiri.”

Pertamina sangat berkepentingan untuk merealisasikan rencana proyek dua kilang dengan berkapasitas 300.000 barel per hari. Demi memuluskan rencana tersebut, Pertamina telah bekerjasama dengan Kuwait Petroleum Corporation dan Saudi Aramco Asia Company Limited.

“Pembangunan kedua kilang tersebut dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan Indonesia akan impor BBM sehingga kami berkomitmen untuk merealisasikannya,” jelas Harun

Sebagai informasi, kapasitas produksi BBM dari kilang yang dioperasikan Pertamina mencapai 40,6 juta KL per tahun dengan tingkat konsumsi pada 2012 diperkirakan mencapai 57,1 juta KL.  Pada 2018, permintaan BBM nasional diproyeksikan akan mencapai 72,2 juta KL sehingga diperlukan penambahan kilang-kilang baru agar  Indonesia terhindar dari ketergantungan yang tinggi terhadap impor BBM.  (gna)



0 komentar:

Posting Komentar